Pada tahun 2016 silam Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor. Kebijakan ganjil genap Jakarta ini lahir bukan tanpa alasan. Menurut kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan bahwa pengendalian lalu lintas dengan plat nomor ganjil genap ini merupakan kebijakan transisi sebelum implementasi sistem jalan berbayar elektronik atau bisa juga dikenal dengan Electronic Road Pricing (ERP). Selain itu kebijakan ganjil genap ini dilakukan karena proporsi jumlah kendaraan yang mana platnya diakhiri nomor ganjil dan genap tersebut relatif seimbang, yaitu 50,05% dan 49,95%, sebagai catatan angka nol (0) dianggap genap. Oleh karena itu, peraturan ganjil genap ini diharapkan dapat memberi solusi dari kemacetan ibu kota sehari-hari.
Memahami Peraturan Ganjil Genap Jakarta
Peraturan ganjil genap Jakarta ini diberlakukan dari hari senin sampai dengan jumat. Sedangkan waktunya sendiri dibedakan menjadi dua, yakni pukul 07.00-10.00 pagi WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.Sedangkan pada hari sabtu dan minggu, serta hari libur nasional pembatasan ini tidak berlaku. Sementara itu, untuk tanggalnya, jika mobil Daihatsu Sigra yang Anda miliki, memiliki plat nomor ganjil, maka mobil Anda boleh beroperasi pada tanggal ganjil, dan begitu juga sebaliknya. Jika, mobil Anda memiliki plat nomor genap, maka mobil Anda dapat beroperasi pada tanggal genap. Untuk areanya sendiri, area pemberlakuan sistem ganjil genap yakni di kawasan bundaran HI, bundaran patung kuda, simpang BI, simpang sarinah, simpang imam bonjol, bundaran senayan, dan beberapa tempat lainnya.
Namun, pemberlakuan sistem ganjil genap Jakarta ini tidak berlaku untuk kendaraan presiden RI, wakil presiden RI, pejabat lembaga tinggi negara atau semua plat RI beserta pengawal atau kendaraan dinas. Selain itu, pemberlakuan sistem ganjil genap ini juga tidak berlaku untuk pemadam kebakaran, mobil ambulans, angkutan umum atau plat kuning, angkutan barang, serta sepeda motor. Pemberlakuan sistem ganjil genap ini diharapkan agar dipatuhi dengan baik dan benar oleh masyarakat Indonesia agar tujuan akan mengurangi kemacetan ibu kota dapat direalisasikan dengan cepat.
