Dalam bisnis, selalu ada kegiatan yang disebut pengadaan alias procurement. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa ini harus sesuai dengan anggaran perusahaan agar kegiatan bisnis dapat berjalan dan mendapatkan keuntungan sebagai gantinya. Namun, proses pengadaan barang secara konvensional yang kerap digunakan cenderung berbelit-belit sehingga rentan menimbulkan masalah. Oleh karena itulah transformasi digital mulai menjangkau aspek ini agar proses pengadaan barang untuk perusahaan dapat menjadi lebih mudah. Misalnya dengan software pengadaan barang digital.
Keunggulan E-Procurement untuk Menutupi Kekurangan Metode Konvensional
Kekurangan pengadaan barang dan jasa secara konvensional adalah prosesnya yang cenderung rumit, berbelit, dan kurang transparan. Berbagai kekurangan ini menyebabkan timbulnya celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan melakukan kecurangan. Namun, dengan adanya e-procurement, proses pengadaan barang dan jasa yang cenderung rumit dan berbelit dengan metode konvensional, menjadi lebih sederhana dan mudah. Pasalnya, tahapan pengadaan barang atau jasa dengan sistem e-procurement menjadi lebih sederhana, efektif, dan efisien. Mulai dari proses pencarian vendor, perbandingan harga, persetujuan, pemantauan, sampai proses penagihan dan pembayaran dilakukan secara digital dengan mengandalkan teknologi. Dengan cara itulah e-procurement yang menggunakan software pengadaan barang digital dapat memenuhi prinsip pengadaan yang baik; efisien, efektif, terbuka, transparan, adil, bersaing, dan akuntabel. Selain itu, proses transaksi yang dilakukan juga menjadi lebih transparan karena riwayat pemesanan dapat tersimpan pada sistem.
Baca juga : Mengurangi Risiko Terjadinya Kesalahan dengan Software Pengadaan Barang Digital
Sistem e-procurement atau pengadaan barang secara digital memiliki keunggulan yang tidak dimiliki sistem konvensional. Salah satunya adalah proses pengadaan barang yang lebih mudah. Hal ini dapat terjadi karena e-procurement melalui software pengadaan barang digital memungkinkan perusahaan untuk melihat katalog online. Di katalog online itulah perusahaan dapat mencari, membandingkan, serta memilih vendor secara langsung sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. Artinya, perusahaan tidak perlu lagi melakukan pencatatan maupun perhitungan harga vendor secara manual.